![]() |
| Photo by Nastuh Abootalebi on Unsplash |
Berkembangnya dunia di era digitalisasi telah menggeser paradigma dan cara kerja dalam hidup manusia, termasuk dalam bidang pekerjaan. Alur kerja yang dinamis, deadline yang serba cepat dan tekanan dari pihak manajemen tentu akan semakin berkembang. Demi kemajuan sebuah perusahaan tentu segala cara akan dilakukan.
Namun tanpa disadari, banyak perusahaan yang tidak memperhatikan segi SDM yang mereka miliki. Hal ini menyebabkan peforma seorang karyawan tidak mampu naik sampai ke peforma terbaiknya.
Nah, untuk kamu yang saat ini bekerja di suatu perusahaan dan mengalami 5 tanda ini dalam dirimu, baiknya kamu mempertimbangkan untuk pindah perusahaan demi keamanan dan kesehatanmu. Apa saja tanda-tanda itu ? Mari kita bahas bersama-sama.
1. Mekanisme Penggajian Tidak Transparan
![]() |
| Photo by Towfiqu barbhuiya on Unsplash |
Nah sebagai pembuka dari pembahasan ini, mari kita bahas hal paling esensial dan inti dari setiap pekerja melakukan pekerjaannya. Kamu tahu ? Ya benar sekali, GAJI.
Kalau ditanya apa motivasi seseorang bekerja, bisa dipastikan mereka ingin mendapatkan upah atau gaji dari hasil kerja mereka. Namun banyak perusahaan 'nakal' yang melakukan manipulasi terkait penggajian terhadap karyawannya.
Sebagai karyawan, kamu berhak mendapat kejelasan terkait penggajian. Baik nominal yang akan kamu terima, jadwal penggajian yang solid dan jelas, dan pelampiran slip gaji maksimal H +3 setelah tanggal penggajian. Namun jika kamu tidak mendapat salah satu dari ke tiga hal ini. Ada baiknya kamu segera mencari pekerjaan baru.
2. Jaminan Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
![]() |
| Photo by Marcelo Leal on Unsplash |
Tanda berikutnya yang harus kamu perhatikan adalah tentang jaminan sosial ketenagakerjaan dan kesehatan. Pastikan sebelum kamu menandatangani kontrak kerja, kamu sudah mendapat gambaran jelas terkait hal ini.
Seperti kapan kamu bisa menerima nomor peserta jaminan ketenagakerjaan dan kesehatan, nominal yang akan dipotong dari gaji untuk pembayaran, dan prosedur klaim asuransi. Semua harus jelas dan terang.
Jika saat kamu sudah bekerja dan pihak perusahaan terkesan 'berbelit-belit' untuk memberikan hakmu atas jaminan ketenagakerjaan dan kesehatan. Kamu bisa mengajukan tuntutan pelanggaran ini kepada Dinas Ketenagakerjaan setempat. Kamu harus mampu membela hakmu sendiri ya.
3. Kejelasan Hak Cuti, Lembur, dan Ijin.
Pernahkah kamu merasakan ingin mengambil hak cuti namun seperti dipersulit ? Mendapat pekerjaan ekstra di luar jam kerja, dijanjikan akan mendapat hitungan lembur namun nyatanya kamu tidak dapat apa-apa ? Sudah mengajukan ijin sakit dengan melampirkan surat dokter namun gaji tetap dipotong ?
Praktik seperti ini sepertinya jamak ditemui di beberapa perusahaan. Padahal hak-hak ini telah diatur sedemikian rupa dalam undang-undang ketenagakerjaan. Namun rupanya banyak oknum perusahaan yang mencoba memanfaatkan beragai celah dan kondisi untuk membuat hak atas karyawan tidak terpenuhi.
Disinilah skill negosiasi dan tawar-menawar seorang karyawan akan sangat berguna. Kamu bisa melobi perusahaan untuk mengajukan cuti jika diperlukan. Terkait lembur kamu harus membaca terlebih dahulu apakah tertera dalam kontrak kerja. Jikalau tidak ada kamu bisa meminta bukti dokumentasi atasan kamu mengajukan lembur. Selain menuntut hak kamu juga proaktif dalam membangun lingkungan kerja yang sehat dan adil.
4. Lingkungan Kerja yang Toxic.
Ini adalah momok yang paling mengkhawatirkan akhir-akhir ini. Atasan yang memberikan beban kerja berlebih, rekan kerja yang tidak supportif, budaya 'saling sikut' tmbuh subur, kompetisi kotor, dan masih banyak lagi hal yang membuat lingkungan kerja menjadi toxic.
Memang hal ini tidak akan menyerang langsung kepada kondisimu. Namun jika kamu kurang peka dan tidak punya antisipasi, maka perlahan akan mempengaruhi kesehatan fisik dan mentalmu dan berujung turunnya kinerja. Kamu tidak mau kan kehilangan produktivitas untuk hal yang tidak perlu ?
Namun untuk lebih mendalami terkait poin ini kamu bisa membaca artikel saya disini.
Baca Juga : Linkungan Kerja Toxic ? Resign Atau Bertahan ?
5. Prospek Karier Mandeg.
![]() |
| Photo by Cytonn Photography on Unsplash |
Pernahkan kamu bertanya pada dirimu sendiri tentang kariermu ? Kenapa kamu masih stuck di posisi yang sama ? Kenapa kamu tidak mendapat apresiasi atas kinerja bagusmu ? Well, tenang saja. Kamu tidak sendirian kok.
Salah satu ciri perusahaan yang baik dalah memberikan jenjang karier yang jelas kepada setiap karyawannya. Selama memenuhi kriteria dan memang dibutuhkan penyegaran struktural maka promosi-degradasi adalah hal yang wajar dalam perusahaan.
Namun jika kamu sudah bekerja dengan sangat baik, performa kinerjamu cenderung meningkat secara KPI namun promosi dari kantor tak kunjung datang, ada baiknya kamu memilih 2 cara ini.
Pertama kamu bisa memulai mencari pekerjaan baru yang menyediakan jenjang karier yang jelas dan masih dalam bidang pekerjaan yang sama. Ini akan membantumu untuk terus belajar dan meningkatkan produktivitasmu karena reward yang akan kamu dapatkan juga sebanding dengan usahamu.
Yang kedua, kamu bisa melakukan switch career sebagai langkah awalmu untuk mencari perusahaan baru. Dengan switch career kamu akan lebih bersemangat dan passionate dengan pekerjaanmu. Namun sebelum memutuskan pilihan karier barumu, kamu bisa membaca artikel dibawah ini untuk membantumu mendapatkan gambaran.
Baca Juga : Pengumuman !!! 5 Skill Baru Ini Bisa Bikin Kamu Diburu Perusahaan.
Bagaimana ? Cukup jelas kan pembahasan kali ini. Semoga ini membantumu untuk memiliki pertimbangan matang dalam memutuskan kariermu dalam jangka panjang. Selain bekerja secara maksimal kamu juga harus mempertimbangkan kesehatan diri, finansial, serta kebahagiaanmu.
Bukankah pekerjaan akan sangat menyenangkan jika kita bahagia menjalaninya dan mencintai pekerjaan itu ?
Selamat menjalani aktivitasmu, jaga kesehatanmu, dan jangan lupa tersenyum dan bahagia selalu.















