 |
| Photo by Nick Morrison on Unsplash |
Kamu sedang membangun bisnis online ? Orderan melimpah namun terus merugi ? Pastinya hal ini bikin kepala kamu pusing tujuh keliling bukan. Udah berusaha bukannya untung malah boncos.
Berbisnis dalam dunia digital memang membutuhkan banyak strategi dan teknik yang variatif. Dengan harapan mampu meningkatkan omzet penjualan dan otomatis meningkatkan pendapatan juga. Tetapi dalam banyak kejadian justru sebaliknya, saat pembukuan bukannya mendapat peningkatan laba malah harus menanggung kerugian. Kamu tentu tidak mau bisnis yang kamu rintis runtuh dalam semalam kan ?
Ada baiknya kamu menyimak 5 hal yang akan disampaikan ini dan cobalah perhatikan ulang langkahmu. Jangan-jangan kamu tanpa sengaja melakukan 5 hal ini yang mengakibatkan bisnis online-mu tidak bertumbuh.
1. Pengaturan Keuangan Tidak Transparan.
Banyak pelaku bisnis kurang memperhatikan keuangan usaha mereka. Dengan tidak memisahkan dana usaha dan dana pribadi akan membuat riskan dalam pengalokasian dana tersebut. Ujung-ujungnya saat pembukuan kamu akan menemukan ketidak-seimbangan antara data pembukuan dan bentuk real-nya.
Usahakan sebelum memulai membuka bisnis online, kamu sudah menyiapkan rekening yang kamu khususkan untuk menampung setiap pemasukan yang ada. Hal ini mencegah kamu menggunakan dana usahamu sendiri untuk keperluan di luar usaha.
Kamu juga perlu mencatat secara harian pendapatan dan pengeluaran untuk memonitor arus kas, agar kamu memiliki peta gambaran jelas alokasi budget yang menjadi fokus utama dalam bisnismu.
2. Iklan Yang Tidak Terencana.
Hal ke dua yang kadang tidak disadari oleh banyak pebisnis online adalah pengiklanan yang tidak terencana. Tahukah kamu jika banyak pebisnis online yang melakukan 'bakar uang' yang justru mendatangkan kerugian ?
Mengiklankan produk bisnis kita memang adalah sebuah keharusan. Namun jika tanpa perencanaan yang matang dan strategi yang baik justru akan menambah beban cost yang harus kita keluarkan dengan hasil yang belum tentu sepadan. Mulai perencanaan iklanmu dengan baik dan kamu akan terhindar dari jurang kegagalan.
Menentukan target iklan, penawaran seperti apa yang ingin dibuat, target yang ingin dicapai, konten yang akan menjadi bahan iklan adalah hal yang harus kamu atur dan tentukan agar iklan yang kamu buat benar-benar tepat sasaran dan memiliki parameter keberhasilan yang jelas.
3. Promo Tanpa Perencanaan.
Hal berikutnya yang harus kamu perhatikan adalah soal promo yang kamu lakukan. Seberapa sering kamu membuat promo ? Berapa biaya yang kamu anggarkan ? Apa inti tujuan dari promo tersebut ?
Membuat promo baik diskon, cashback, buy 1 get 1 memang telah menjadi senjata ampuh untuk memikat pasar membeli produk kita. Namun yang terus menjadi pertanyaan besar bagi sebagian kalangan pebisnis adalah " mau sampai kapan promo terus ?". Kamu harus selalu mempertimbangkan setiap kampanye promo yang ingin kamu buat.
Rencanakan seperti apa skema promonya, alokasi dana yang harus dikunci untuk promo, lalu langkah jangka panjang jika promo tersebut tidak ada harus melakukan apa agar pelanggan tidak lari. Karena jika promo kamu terus dilanjutkan tanpa strategi jangka panjang maka bisnismu akan selalu ketergantungan akan promo. Dan ending-nya pun pasti bisa kamu tebak sendiri, alokasi dana usahamu tidak akan optimal, hanya untuk mengadakan promo.
4. Kurang Update Dengan Pasar.
Pernahkah kamu memposting produkmu, sudah mengiklankan secara matang, menyusun skema promo dengan baik, namun penjualanmu malah semakin turun ? Bisa jadi karena produk yang kamu pasarkan kurang relevan dengan target pasar yang kamu bidik.
Dunia bisnis di era digital adalah dunia yang amat sangat dinamis. Dengan kecepatan informasi yang beredar di dunia maya mampu menggeser pola dan trend yang ada di dunia nyata. Sebagai pemilik usaha kamu juga dituntut agar selalu peka dan mampu merespon dengan cepat. Agar pelangganmu tidak berpaling ke kompetitor lain yang lebih cepat meng-update produk mereka.
Kamu bisa menggunakan sosial media dan berbagai tools digital marketing yang ada untuk memantau pergerakan trend di masyarakat. Sehingga produk-produk yang kamu tawarkan tetap relevan dengan kondisi target pasarmu. Dan akan meningkatkan penjualanmu secara massif.
5. Lupa Bersedekah.
Jika semua hal tadi sudah kamu evaluasi, lalu kamu mengatur ulang strategi dalam bisnismu namun tetap saja mengalami kerugian. Mungkin ada ' Faktor X ' yang kamu lewatkan dan mungkin banyak pebisnis lain melupakannya.
Percaya tidak percaya, beberapa pengusaha dan orang-orang kaya di dunia selalu merutinkan bersedekah, memberikan donasi kepada mereka yang membutuhkan. Kamu bisa melakukan riset kecil untuk mendapatkan bukti yang akurat.
Sebut saja Bill Gates, Warren Buffet, Jusuf Hamka, Theodore Rachmat dan masih banyak lagi jajaran orang sukses dengan rutin bersedekah.
Dengan bersedekah, selain kamu ' membersihkan harta ' hasil usahamu, juga memberikan perasaan tenang, aman dan nyaman. Dengan kondisi psikologis yang tenang dan nyaman kamu bisa lebih bekerja dengan optimal, memikirkan strategi bisnis lebih mudah dan otomatis memberikan dampak besar yang positif untuk usaha yang kamu bangun.
Nah, itu tadi 5 hal yang bisa menjadi bahan evaluasi untuk usaha online yang kamu bangun. Namun ke lima cara tadi akan lebih optimal jika kamu konsisten, sabar dan menjadikan setiap proses yang kamu alami sebagai bahan pembelajaran.
Tetaplah fokus dengan tujuanmu berbisnis, mulai berbenah dan jadikan setiap kegagalan dalam bisnismu sebagai bahan evaluasi kamu menggapai keberhasilan.
Selamat berjuang dan semoga kamu mampu menyulap bisnis online kecilmu menjadi kerajaan bisnis raksasa di masa depan.
.jpg)
